Asar Humanity

19 Oct 2025 17:20

Share

Kick Off Indonesia Jaga Palestina: Kolaborasi Asar Humanity & GHN Kobarkan Solidaritas di CFD Jakarta

Kick Off Indonesia Jaga Palestina: Kolaborasi Asar Humanity & GHN Kobarkan Solidaritas di CFD Jakarta

WhatsApp Image 2025-10-19 at 13.01.31
 

Jakarta, 19 Oktober 2025 – Pagi Car Free Day (CFD) di kawasan Sudirman–Thamrin hari ini tampak berbeda. Ratusan masyarakat, komunitas, dan relawan kemanusiaan bersatu dalam satu langkah, satu suara, dan satu hati untuk Palestina.
Melalui gerakan nasional “Indonesia Jaga Palestina”, kolaborasi antara Asar Humanity dan Global Humanity Network (GHN) menghadirkan momentum kemanusiaan yang menggugah — dari Indonesia, untuk dunia.

Acara Kick Off Indonesia Jaga Palestina ini menjadi pembuka dari kampanye nasional yang akan digelar di berbagai kota.
Sejak pagi, peserta mengikuti longmarch solidaritas sambil membentangkan spanduk dan membagikan 1.000 bendera Palestina dan Indonesia kepada masyarakat yang melintas di area CFD.
Seruan “Indonesia Jaga Palestina” menggema di sepanjang jalan, menandai tekad bahwa kepedulian rakyat Indonesia belum padam.

 

 

Tak hanya longmarch, kawasan CFD juga diramaikan dengan berbagai aktivasi publik bertema solidaritas, seperti:

  • 📸 #SolidaritySelfieChallenge, ajakan masyarakat untuk mengunggah foto dukungan di media sosial,

     
  • 🎨 “Melukis untuk Palestina”, ekspresi bebas dari anak-anak dan keluarga dalam menuangkan doa dan harapan lewat warna,

     
  • 💚 Story Wall & Photo Corner, tempat warga menulis pesan dukungan dan berfoto bersama simbol perjuangan kemanusiaan,

     
  • 🎶 dan penampilan inspiratif dari Vocafarabi, grup nasyid acapella Indonesia, yang membawakan lagu-lagu bertema perjuangan dan harapan.

 

WhatsApp Image 2025-10-19 at 13.02.10
 

Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Asar Humanity Noval Eriansyah menegaskan bahwa gerakan ini bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi bentuk nyata komitmen bangsa Indonesia dalam menjaga nurani kemanusiaan.

“Gerakan Indonesia Jaga Palestina bukan sekadar satu kegiatan. Ini adalah awal dari gerakan panjang untuk menumbuhkan kesadaran publik dan menjaga suara kemanusiaan agar terus hidup. Kita ingin menunjukkan bahwa Indonesia tidak akan diam ketika kemanusiaan diinjak-injak,” ungkap Noval.

Direktur Global Humanity Network, Andi Noor Faradiba Syarifin, menyampaikan bahwa kekuatan gerakan ini ada pada kolaborasi lintas elemen.

“Kami percaya kekuatan kemanusiaan tumbuh ketika semua pihak bersatu. Dari NGO, komunitas, lembaga pendidikan, hingga masyarakat umum — semuanya punya peran untuk menjaga Palestina. Ini bukan hanya aksi solidaritas, tapi juga wujud cinta terhadap nilai kemanusiaan universal,” ujarnya.

Dari jaringan masjid, Dicky Irawan turut menyampaikan bahwa kepedulian terhadap Palestina adalah bagian dari ajaran iman yang hidup di tengah masyarakat.

“Masjid memiliki peran penting dalam menghidupkan kepedulian. Dari mimbar dan jamaah, kita ingin menyuarakan bahwa membela Palestina bukan hanya tugas kemanusiaan, tapi juga panggilan keimanan,” ujarnya.

Sementara itu, Ria Suparmi, seorang guru TPQ dari Kemayoran, Jakarta Pusat, yang turut hadir dalam kegiatan ini, mengaku terharu dengan semangat solidaritas yang terasa begitu kuat di CFD pagi itu.

“Saya datang untuk olahraga, tapi akhirnya ikut jalan karena terharu lihat semangatnya. Rasanya seperti ikut jadi bagian dari sesuatu yang besar — dari Indonesia, kita bisa berbuat untuk kemanusiaan,” tuturnya.

Acara ditutup dengan pembacaan Pernyataan Sikap Kemanusiaan “Indonesia Jaga Palestina”, yang menyerukan agar dunia tidak tinggal diam terhadap penderitaan rakyat Palestina dan mengajak masyarakat Indonesia terus bergerak dalam doa, edukasi, dan aksi nyata.

Kolaborasi antara Asar Humanity dan Global Humanity Network ini diharapkan menjadi titik awal rangkaian gerakan nasional yang akan berlanjut ke masjid, kampus, sekolah, dan komunitas di seluruh Indonesia.
Dari langkah kecil di CFD Jakarta, semangat kemanusiaan kini terus bergema — menandai bahwa suara Indonesia untuk Palestina belum berhenti.

“Selama pendudukan dan blokade masih berlangsung, perjuangan belum selesai. Dari Indonesia, kita terus menyalakan suara kemanusiaan agar tak pernah padam,” tutup Noval.