ASARNews, Tangerang - Sore itu, langit di Kampung Lontar, Kalibaru, Pakuhaji, Tangerang tampak cerah. Angin berhembus pelan, membawa aroma masakan dari dapur sederhana Pondok Pesantren Al Husna Waziyadah. Di halaman pesantren, puluhan anak santri duduk rapi, sebagian masih mengenakan peci dan mukena, menunggu giliran untuk menerima paket makanan siap saji dari ASAR Humanity.

Kegiatan bertajuk “Bahagia Berbagi Makanan Siap Makan” ini merupakan bagian dari Program Pangan & Air, hasil kolaborasi ASAR Humanity bersama Kitabisa. Meski sederhana, suasana penuh kehangatan dan rasa syukur begitu terasa.

Sebelum makan, anak-anak diajak berdoa bersama. Suara mereka terdengar serempak dan tulus — doa agar makanan yang diterima menjadi keberkahan dan pahala bagi para donatur yang telah berbagi. “Semoga yang memberi makanan ini diberi rezeki yang banyak dan sehat selalu,” ucap salah satu santri kecil dengan polos, membuat para relawan tersenyum haru.

Sebanyak 65 penerima manfaat menikmati makanan hangat sore itu — para santri, jamaah pengajian, serta guru ngaji yang setiap hari mendampingi anak-anak belajar mengaji dan memahami agama. Tidak ada kendala selama kegiatan, semuanya berjalan lancar di bawah koordinasi Relawan Ara, yang memastikan setiap paket diterima dengan layak dan tepat sasaran.

Bagi sebagian orang, sepiring makanan mungkin hal biasa. Tapi bagi mereka sore itu, setiap suapan terasa istimewa — bukan hanya karena rasa, tapi karena ada cinta dan kepedulian yang ikut tersaji di dalamnya.

Melalui program ini, ASAR Humanity terus berupaya menghadirkan kebahagiaan di meja makan masyarakat yang membutuhkan. Sebab, di balik setiap paket makanan yang dibagikan, tersimpan doa dan harapan: semoga tidak ada yang kelaparan di bumi Indonesia, dan semakin banyak hati yang tergerak untuk berbagi.